Maafkan aku wahai Ramadhan

Cukup sudah Engkau yang kali ini, aku mengambil pelajaran

Aku harus bisa, iya harus bisa dan aku harus bertekad kuat dan berjanji

bahasa Arab, Jika tidak menguasai, ya minimal dasar-dasarnya

tapi masa’ rendah sekali cita-cita ini, paling minimal, InsyaAllah bisa menguasai

Sebelum Ramadhan tahun depan, iya itu, sebelum itu…

Atau segera saja setelah Ramadhan ini aku akan mencari dan berusaha

 

Ketika Imam tarawih membaca dengan bacaan yang agak panjang, aku tidak mengerti atau minimal aku paham maksudnya, tapi…

Astagfirullah, aku malah “mbatin” yang tidak-tidak,

“kenapa pula imam ini membaca ayat yang panjang, ayatnya jarang ku dengar lagi, bahkan tidak pernah. Lebih baik aku pasrah saja dengan khayalan dan lamunanku melayang ketika imam membaca ayat, atau aku nikmati saja lamunan itu.”

 

Disebelahku kok kalau baca Al-Quran bisa lama ya? Bisa berjam-jam

Terkadang ia berdoa di sela-selanya

Terkadang mimik mukanya sedih, terkadang berbinar-binar seolah mendapatkan kabar gembira

dan terkadang ia berusaha menyembunyikan tangisannya

Ternyata ia paham bahasa Arab

 

Sedangkan aku, baru baca sebentar, setelahnya “mulai bosan”

Malah lebih banyak buka Sosmed dibanding baca Al-Quran, padahal perintahnya Al-Quran tidak hanya dibaca saja, tetapi dipahami dan diamalkan

Bisa jadi karena banyaknya maksiat atau bisa jadi juga aku tidak paham sama sekali apa yang kubaca

 

Jika ingin mendapat keadilan, aku juga harus adil

Ketika bingung tidak bisa baca petunjuk teksbook Inggris pelajaranku, agar lulus ujian

Aku gerah, segera bertekad harus bisa bahasa Inggris dan kutempuh segala cara

Nah, ini ada petunjuk hidup selamat dunia akhirat, aku cuek-cuek saja

Ketika teman-temanku terlihat keren “cap-cis-cup” bercakap-cakap ngomong nggris

Aku sangat-sangat iri, tekadku aku harus lebih keren dari mereka

Tetapi ketika tidak bisa memahami kalam Rabb ku, aku cuek saja

 

Sudahlah, terlalu banyak aku membuat perbandingan dan masih banyak

Mohon doakan saudara-saudaraku seiman

Doakan aku bisa menguasai bahasa Arab sesegera mungkin

Bismillah aku bertekad dengan doaku dan doa kalian

Kusambut Ramadhan tahun depan dengan bahasa Arab di hatiku dan lisanku

Dengan segera memulainya setelah Ramadhan ini

Maafkan aku Ramadhan, maafka aku…

 

Allah  ‘Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

 

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur’an dengan BERBAHASA ARAB, agar kamu MEMAHAMINYA.” (yusuf:2)

 

Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu berkata,

تعلموا العربية فإنها من دينكم

 

“Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia BAGIAN dari agama kalian.”[1]

Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,

ولهذا نقول: ينبغي لكل أحد يقدر على تعلم العربية أن يتعلمها، لأنها اللسان الأولى، بأن يكون مرغوباً فيه من غير أن يحرم على أحد أن ينطق بأعجمية.

“Oleh karena itu, kami katakan sepantasnya setiap orang yang MAMPU belajar bahasa Arab mempelajarinya karena bahasa Arab adalah bahasa yang PALING PANTAS DICINTAI tanpa harus melarang seseorang berbicara dengan bahasa yang lain.”.[2]

 

Syaikh Al-Utsaimin Rahimahullah berkata,

النحو سهل و سلمه قصير و درجته سهلة لكن تفهمها من أوله

“Ilmu Nahwu (salah satu cabang bahasa Arab, pent) adalah MUDAH, tangganya (untuk mencapainya, pent) pendek,  dan tingkatannya sederhana, akan tetapi engkau memahaminya dari awalnya,”[3]

 

@Laboratorium Klinik RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta tercinta

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB , Follow facebook dan   follow twitter

 

[1]  Iqtidho’ shiratal mustaqim 527-528 jilid I, tahqiq syaikh Nashir Abdul karim Al–‘Aql, Wizarot Asy Syu-un Al Islamiyah wal Awqof

[2] lihat Iqtidho’ shiratal mustaqim hal 521-522 jilid I

[3] dikutip dari At-Tashil fi ma’rifati lughotit tanzil, Abu Muslih Ari Wahyudi, Pustaka Muslim